Budidaya Kacang Panjang

Leave a comment

1. Pendahuluan
Sayuran dalam kehidupan manusia sangat berperan dalam pemenuhan
kebutuhan pangan dan peningkatan gizi, karena sayuran merupakan salah satu
sumber mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan manusia. Konsumsi sayuran
pada saat ini sudah mulai meningkat, karena mulai adanya kesadaran bahwa
dengan mengkonsumsi sayuran berarti hidup akan bertambah sehat (Nugrohati dan
Untung, 1986).
Kacang panjang merupakan salah satu sayuran yang sangat digemari oleh
berbagai kalangan masyarakat dengan jumlah produksi yang cukup besar. Sayuran
kacang panjang juga mudah diperoleh di pasar tradisional maupun pasar swalayan.
Bali dengan luas panen kacang panjang sebesar 1.017 Ha, produksinya mencapai
2.466 ton, yang merupakan penghasil kacang panjang yang cukup besar di
Indonesia (Anonim, 2003a).
Kebanyakan (54 %) kacang panjang dijual di pasar tradisional yang ada di
kota Denpasar berasal dari Kabupaten Tabanan. Produksi kacang panjang terbanyak
(76 %) terdapat di Kabupaten Tabanan dengan luas panen 246 Ha dan hasil
produksi 1.884 ton (Anonim, 2003b). Produksi kacang panjang di Kecamatan
Tabanan, Kabupaten Tabanan yaitu sebesar 776 kuintal dan luas tanam kacang
panjang 52 Ha. Hasil produksi itu merupakan data produksi komoditi kacang
panjang Tahun 2003 (Anonim, 2004).
Salah satu kendala yang dihadapi di dalam budidaya tanaman kacang
panjang adalah masalah hama, terutama hama penggerek polong (Maruca
testulasis), tungau merah (Tetranychus bimaculatus) dan kutu daun (Aphistavaresi).
3
Ketiga hama ini umumnya menyerang pada musim kemarau dan bila tidak
dilakukan usaha pengendalian hama, maka tanaman sayuran menjadi tidak
produktif, bahkan dapat gagal panen (Sunarjono, 2003).
Salah satu usaha agar produktivitas sayuran dapat ditingkatkan diperlukan
tindakan dalam pengendalian hama dan penanganan pasca panen yang efektif dan
efisien. Metode pengendalian hama yang digunakan oleh petani sayuran adalah
perlakuan dengan pestisida. Pestisida dianggap sebagai produk yang mudah
diterapkan, tersedia dengan mudah di tingkat petani, dan secara ekonomis sangat
menguntungkan. Pada umumnya pestisida yang dipergunakan adalah jenis
pestisida yang tergolong insektisida organofosfat dan karbamat. Permasalahan di
lokasi biasanya berkisar tentang dosis insektisida yang dipergunakan untuk menyemprot
hama dan berapa kadar residu yang terdapat pada polong kacang panjang pada saat
panen.
2. Metode Penelitian
2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tabanan, Bali. Kabupaten Tabanan
yang mempunyai luas wilayah 839,33 km2 atau 14,90 % dari luas Propinsi Bali
(5.632,86 Km2). Kabupaten Tabanan memiliki 24 desa di Kecamatan Selemadeg,
15 desa di Kecamatan Kerambitan, 11 desa di Kecamatan Tabanan, 15 desa di
Kecamatan Kediri, 12 desa di Kecamatan Marga, 12 desa di Kecamatan Baturiti,
17 desa di Kecamatan Penebel dan 11 desa di Kecamatan Pupuan (Anonim,
2003b). Analisis residu insektisida Sidazinon dilaksanakan di Laboratorium
Forensik, Poltabes Denpasar.
4
Tabel 2.1
Luas tanam dan produksi kacang panjang di Bali (2003) dan Tabanan (2003)
Kacang Panjang Luas Tanam (Ha) Produksi (ton/ Ha)
Bali (2003)
Tabanan (2003)
1.017
246
2,42
7,66
Sumber : Anonim, 2003a dan Anonim 2003b
2.2 Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Tabanan dengan luas tanam
52 Ha, luas panen 48 Ha dan produksi kacang panjang sebesar 776 (Kw). Untuk
pemilihan desa di Kecamatan Tabanan dicari 10 % dari jumlah desa yang ada.
Pengambilan sampel petani di desa disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki,
sebanyak 10 % dari luas lahan kacang panjang di desa bersangkutan. Di
Kecamatan Tabanan dengan luas lahan 52 Ha (10 %), sampel yang diambil
dengan lahan 5,2 Ha dari lima petani kacang panjang. Berdasarkan atas hasil
pengamatan dan penjelasan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, desa
Tunjuk Selatan merupakan desa penghasil kacang panjang terbanyak di Kecamatan
Tabanan, sehingga desa Tunjuk Selatan merupakan desa tempat pengambilan sampel
kacang panjang.
Pengambilan sampel kacang panjang di kebun diambil dari tepi luar (yang
berhadapan dengan jalan), tengah dan tepi dalam yang diambil ± 0,5 kg (pada
setiap tepi) dari setiap lahan petani. Selama perjalanan ke laboratorium untuk
analisis kimia, sampel tersebut ditempatkan pada tempat/ toples plastik yang ditutup
rapat. Pengambilan sampel dilakukan dua kali yakni pada awal panen dan
pertengahan panen. Analisis residu insektisida Sidazinon dilakukan satu kali pada
5
setiap sampel. Penentuan sampel (petani kacang panjang) dilakukan dengan cara
proportional dan purposive sampling (Hadi, 1976). Untuk mengetahui tentang
penggunaan pestisida dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kacang panjang pada
masing-masing petani di tiap Kecamatan, para petani diberikan kuesioner.
2.3 Analisis Laboratorium
Bahan dan peralatan penelitian
Sampel yang digunakan untuk analisis adalah polong kacang panjang yang
diperoleh dari 5 petani kacang panjang yang ada di Desa Tunjuk Selatan, Kecamatan
Tabanan, Kabupaten Tabanan.
Bahan-bahan kimia yang diperlukan adalah solven/ pelarut (aseton, CH2Cl2,
petroleum eter), sodium sulfat (anhidrous), dan florisil (particle size 0,150-0,250
mm, for column chromatography) dan insektisida Sidazinon 600 EC.
Peralatan analisis yang dipergunakan adalah blender, erlenmeyer (ukuran 125 ml
dan 250 ml), beaker glass (ukuran 25 ml dan 50 ml), corong, kertas saring, gelas ukur
(ukuran 100 ml dan 10 ml), pipet mikro, syrine (10 μl), timbangan (Mettler Toledo),
Evaporator (Airflow Monitor, Mach-Aire Ltd), tabung uji, kolom kromatografi dan
Gas Chromatography (Model 8000 TOP).
Prosedur Analisis Residu Pestisida
Analisis residu insektisida dikerjakan berdasarkan AOAC (1990) dengan
menggunakan Gas Chromatography (Model 8000 TOP yang dilengkapi dengan
Electron Capture Detector). Tahapan analisis meliputi: ekstraksi polong kacang
panjang, pemurnian (Clean up), pembuatan larutan standar dan analisis kuantitatif
(perhitungan kadar residu).
6
Recovery test merupakan patokan untuk menilai apakah metode yang
digunakan sudah cukup baik. Recovery test yang diperoleh pada penelitian ini
sebesar 69,23 %.
Ekstraksi Polong Kacang Panjang
Sampel kacang panjang yang diambil dari tepi luar, tengah dan tepi dalam
yang diambil ± 0,5 kg (pada setiap tepi) dari setiap lahan petani, ditempatkan
pada wadah penampungan dan dicampur. Sebanyak 25 g sampel diambil acak lalu
diblender, ditambahkan 50 ml petroleum eter dan 50 ml dikloro metan, kemudian
diblender selama dua menit dengan kecepatan tinggi. Ekstrak (± 80 ml) disaring
dengan corong yang dilapisi kertas saring (Whatman No. 40) dan ditempatkan
pada beaker glass 50 ml. Ekstrak (± 50 ml) diuapkan (dengan Air Flow suhu
270C) selama 30 menit sampai larutan tinggal ± 2 ml.
Pemurnian (clean up)
Ekstrak (± 2 ml) dimasukkan ke dalam kolom kromatografi yang telah diisi
florisil (15,7 cc) dan sodium sulfat anhidrous (9,42 cc). Elusi dengan larutan
petroleum eter (42,5 ml). Eluat (hasil pemurnian ± 20 ml) ditampung dalam
beaker glass 25 ml, kemudian diuapkan (dengan Air Flow suhu 270 C) sampai
agak kering (± 1 ml), larutan dipindahkan ke dalam tabung uji dengan bantuan
larutan aseton sampai volume 5 ml (Harun, 1995).
Pembuatan Larutan Standar
Larutan standar untuk penelitian ini diperoleh dengan melarutkan insektisida
Sidazinon 16,7 μl ke dalam 10 ml aseton sehingga diperoleh larutan standar
7
Sidazinon 1000 ppm. Konsentrasi larutan standar yang digunakan 0 ppm, 0,5 ppm,
1 ppm dan 3 ppm.
Analisis Kuantitatif (perhitungan kadar residu).
Gas Chromatography dengan kondisi siap pakai (standar) pada suhu kolom
2000C, suhu injektor 2300C, kecepatan alir N2 40 ml/ menit, H2 1,3 kg/cm2 dan
tekanan udara 1 kg/cm2. Analisis dilakukan pada kondisi tersebut dengan
menyuntikkan 4 μl larutan standar dan larutan sampel ke dalam Gas
Chromatography dan menghasilkan kromatogram dengan waktu retensi tertentu.
Konsentrasi residu insektisida dalam sampel dapat dihitung dari grafik
kromatogram yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan kromatogram standar.
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar residu insektisida
Sidazinon pada polong kacang panjang. Kadar residu insektisida (R) yang diperoleh
dari hasil analisis di laboratorium dapat dihitung dengan rumus:
Sx Ngs Fv
R = —- x —— x —–
Ulx Ss W
Dimana :
R = Kadar residu insektisida Sidazinon (mg/kg atau ppm)
Sx = Area sampel
Ulx = Volume ekstrak sampel polong kacang panjang yang disuntikkan (μl)
Ngs = Jumlah insektisida standar yang disuntikkan
(Volume standar yang disuntikkan/ μl x konsentrasi standar/ ppm)
Ss = Area standar
Fv = Volume akhir ekstrak (ml)
W = Berat sampel polong kacang panjang yang digunakan (g)
8
Adanya residu insektisida pada sampel kacang panjang di masing-masing
petani dibandingkan dengan nilai MRL (Maximum Residue Limit) untuk sayuran.
3. Hasil Dan Pembahasan
3.1 Hasil Survai
Berdasarkan hasil survai di Desa Tunjuk Selatan, Kecamatan Tabanan
diperoleh penggunaan insektisida Sidazinon berkisar 17 – 20 ml setiap kali
pemakaian penyemprotan. Para petani menggunakan alat pengukur obat berupa
tutup botol Sidazinon karena tidak memiliki alat ukur khusus. Insektisida ini
langsung dituangkan ke dalam air yang ditempatkan pada ember plastik (± 10 L).
Untuk mengaduk larutan dipergunakan sebatang kayu dengan ukuran ± 0,5 m.
Setelah Sidazinon bercampur merata dengan air, larutan tersebut dimasukkan ke
tangki penyemprotan pestisida (isi ± 10 L). Pelaksanaan penyemprotan pestisida
dilakukan pada sore hari pukul 16.00 – 18.00 Wita dan pagi hari pukul 07.00 –
09.00 Wita sesuai dengan jenis hama yang akan dikendalikan.
Pestisida yang digunakan petani tidak ada sisa karena terus terpakai untuk
proses penyemprotan selanjutnya. Jenis pestisida yang dipergunakan petani di
Kabupaten Tabanan yaitu Curacron 500 EC, Marshal 200 EC, Topsin 70 WP,
Solusi, Score 250 EC, Dharmabas 500 EC, Festonal, Sidazinon 600 EC, Super
bionik dan Confidor 200 LC.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Kepala Cabang Dinas Kecamatan
sering datang menghampiri petani untuk memberitahukan tentang tata cara
penggunaan pestisida, namun sebagian besar petani sudah mengetahuinya dari buku
9
bacaan pertanian ataupun media televisi. Dampak negatif dari penggunaan pestisida
bagi lingkungan sekitarnya telah diketahui oleh sebagian besar petani, diantaranya
kematian organisme lain yang bukan sasaran, pencemaran (air, udara, tanah) dan
dapat meracuni tubuh para petani.
Kacang panjang dipanen ketika berumur 48 hari (rata-rata 5 petani kacang
panjang). Hasil panen langsung dijual di Pasar Badung atau diambil langsung oleh
pembeli. Kacang panjang sehabis panen tidak dicuci oleh petani, karena nantinya
pembeli yang akan mencuci. Pada umumnya panen bisa mencapai 11 – 20 kali, di mana
hasil sekali panen berkisar 2 – 5 kg/ are.
Luas lahan yang ditanami kacang panjang bagi tiap petani ± 40 are, setiap
are memiliki kapasitas ± 150 pohon kacang panjang. Status kepemilikan tanah
yang digarap petani ada yang mengontrak dan ada juga hak milik pribadi petani.
Berdasarkan hasil survai, ternyata terdapat perbedaan dosis yang dipergunakan
oleh petani kacang panjang. Petani menggunakan tutup botol insektisida Sidazinon
sebagai takaran/ ukuran pemakaiannya.
Tabel 3.1
Dosis insektisida Sidazinon yang dipergunakan oleh petani kacang panjang di
Desa Tunjuk Selatan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan
Petani Frekuensi
(kali)
ml Sidazinon yang
digunakan di lapangan
Rerata Dosis
(ml/ are)
1 3 20 18 18 – 18,67 9,335
2 3 20 18 17 – 18,33 9,165
3 4 18 18 17 18 18,50 9,250
4 4 18 20 19 18 18,75 9,375
5 4 18 20 18 18 18,50 9,250
Rerata dosis (ml/are) 9,275
Keterangan :
• Frekuensi = frekuensi penggunaan Sidazinon pada saat musim tanam kacang
panjang (kali)
• Alat ukur yang digunakan di lapangan adalah tutup obat Sidazinon
10
• Dosis = volume/ berat insektisida Sidazinon yang dipergunakan untuk
menyemprot satu satuan luas pertanaman kacang panjang (ml/ are).
3.2 Data Residu Insektisida Sidazinon pada Polong Kacang Panjang
Nilai rata-rata residu insektisida Sidazinon pada polong kacang yang
dihasilkan di Desa Tunjuk Selatan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Nilai rata-rata residu insektisida Sidazinon pada polong kacang panjang
Petani Residu (ppm) Rerata
I II
1 0,03306 0,03551 0,03429
2 0,00800 0,01662 0,01231
3 0,04163 0,04506 0,04335
4 0,03837 0,03906 0,03872
5 0,01795 0,02923 0,02359
Rata-rata Residu (ppm) 0,03045
Penggunaan pestisida secara konvensional untuk menekan dan
mengendalikan hama serta penyakit pada tanaman demi meningkatkan hasil dan
mutu komoditas sayuran, diperkirakan menyebabkan adanya deposit atau residu
pestisida yang tertinggal dalam sayuran yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Pada Tabel 3.2 terlihat bahwa kadar residu insektisida Sidazinon pada polong
kacang panjang di Desa Tunjuk Selatan, ditemukan masih di bawah nilai MRL
(Maximum Residue Limit). Hal tersebut disebabkan oleh sifat insektisida golongan
organophosfat mudah terurai, sehingga tidak/ ditemukan dalam jumlah sedikit dalam
hasil (polong) sesudah panen. Kadar residu insektisida Sidazinon dipengaruhi oleh
dosis yang dipergunakan dalam aplikasi insektisida Sidazinon di lapangan.
11
Penggunaan Sidazinon sebanyak 4 kali penyemprotan (yaitu mulai tanaman
berumur 26 hari) dengan dosis rata-rata 9,275 ml/ are, yang kemudian setelah 6 hari
(rata-rata panen kacang panjang dari 5 petani) dari penyemprotan terakhir dianalisis
residu pestisida, maka masih ada kadar Sidazinonnya yaitu berkisar 0,00800 –
0,04163 ppm.
Jumlah residu Diazinon yang terdapat pada sayur-sayuran semakin sedikit
apabila tenggang waktu antara penyemprotan dengan waktu panen diperbesar. Pada
penelitian Dibyantoro (1979) diperoleh residu Diazinon pada sayur selada akan
menurun dari 6,7 ppm pada hari pertama setelah penyemprotan, menjadi 0,8 ppm
pada hari ke tujuh setelah penyemprotan.
Insektisida Sidazinon adalah pestisida yang bekerja sebagai racun kontak
atau kontak langsung dengan bagian tubuh organisme pengganggu tanaman sasaran,
sehingga residu yang terdapat pada polong kacang panjang sebagian besar adalah
residu permukaan. Menurut Tarumingkeng (1977), residu permukaan yang
tertinggal pada tanaman pada saat disemprot dapat hilang karena pencucian atau
pembilasan. Pencucian bukan hanya terhadap pestisida yang larut dalam air, akan
tetapi juga terhadap pestisida yang lipofilik. Dalam jumlah sedikit pestisida dalam
tanaman dapat hilang sama sekali karena proses pertumbuhan tanaman tersebut.
Diazinon dapat larut dalam air walaupun dalam jumlah kecil (0,004 %)
pada suhu 200C. Dilihat dari sifat kelarutan Diazinon di dalam air, proses
pencucian dapat terjadi. Penelitian tentang reduksi residu pada sayuran dan buah
karena pencucian telah lama dilakukan, diantaranya adalah pencucian sayur bayam
12
dapat mengurangi residu diazinon dari 1,8 ppm menjadi 0,77 ppm (Suwantapura,
1982).
Selain pencucian oleh air hujan, pestisida dapat berkurang akibat sinar
matahari. Sinar matahari mempercepat penguraian Diazinon melalui proses
dekomposisi.
Menurut Amstrong (1974), reaksi kimia yang disebabkan oleh radiasi
gelombang elektromegnetik merupakan salah satu faktor penting dalam penguraian
pestisida. Untuk mengalami dekomposisi, molekul pestisida harus mengabsorpsi
energi cahaya. Energi cahaya yang diabsorpsi oleh molekul pestisida menyebabkan
ikatan kimia pada molekul pestisida tidak stabil dan membentuk radikal bebas
yang lebih reaktif. Hasil dari reaksi fotodekomposisi berupa reaksi isomerasi,
substitusi atau oksidasi. Tipe reaksi yang terjadi tergantung dari sifat fisika
pestisida, jenis pelarut dan adanya reaktan lain seperti oksigen. Pada kondisi di
bawah sinar matahari, pengaruh proses penuaan terhadap penguraian Diazinon
sebesar 33,38 % dan pengaruh sinar matahari mempercepat penguraian Diazinon
sebesar 66,62 %.
Pestisida walaupun digunakan untuk mencegah dan mengendalikan hama
serta penyakit tanaman asal sesuai peraturan, maka residu pestisida yang tertinggal
di dalam sayuran masih berada di bawah ambang batas yang diperkenankan untuk
dikonsumsi, baik ditinjau dari ADI (Acceptable Daily Intake/ jumlah residu pestisida
yang boleh dicerna selama hidup, yang tidak memberikan pengaruh buruk terhadap
kesehatan manusia) maupun MRL (Maximum Residue Limit). Nilai ADI (Acceptable
Daily Intake) Diazinon 0,002 mg/kg/hari (Atmawidjaja, 1986) dan MRL (Maximum
13
Residue Limit) untuk sayuran 0,5 ppm (Harun, 1995). Rata-rata residu insektisida
Sidazinon pada polong kacang panjang yang dihasilkan di Kecamatan Tabanan
sebesar 0,01231 – 0,04335 ppm masih di bawah nilai MRL (Maximum Residue
Limit) untuk sayuran.
4. Simpulan dan Saran
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik simpulan sebagai berikut residu
insektisida Sidazinon pada polong kacang panjang di Kecamatan Tabanan sebesar
0,030450 ppm dan penggunaan dosis yaitu 9,275 ml/are. Residu ini masih berada di
bawah nilai MRL (Maximum Residue Limit) untuk sayuran yaitu 0,5 ppm,
sehingga polong kacang panjang yang dihasilkan di Kabupaten Tabanan cukup
aman untuk dikonsumsi.
4.2 Saran
Perlu dilakukan pemantauan terhadap residu pestisida pada tanaman kacang
panjang dan juga sayuran lainnya, agar kadar residunya tidak melebihi MRL
(Maximum Residue Limit) dan sebaiknya sayuran sebelum diolah atau dikonsumsi
dicuci terlebih dahulu dengan air bersih.
Daftar Pustaka
Amstrong, D. F. and J. G Konrad. 1974. Nonbiological Degradation of Pesticides. In:
Guenzi W. D, Ahlrichs J. L, Chesters G, Bloodworth M. E, Nash R.G., editor.
Pesticides in Soil and Water. Second edition. Madison: Soil Science Socirty of
America, Inc., Publisher.
Anonim. 2003a. Survei Pertanian Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan.
Jakarta : Badan Pusat Statistik.
14
Anonim. 2003b. Tabanan dalam Angka 2003. Tabanan : Bappeda Kabupaten
Tabanan, BPS Kabupaten Tabanan.
Anonim. 2004. Data Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Komoditi Kacang
Panjang Tahun 2003. Tabanan : Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Tabanan.
A.O.A.C. 1990. Official Methods of Analysis of The Association of Official
Analytical Chemists. Editor. Kenneth Helrich, 15th
. Virginia, USA : The
Association of Official Analytical Chemists, Inc.
Dibyantoro, H. A. 1979. A Case Study of Organophosphate Pesticide Residue in
Lectuce and Carrot. Buletin Penelitian Holtikultura VII (5) : 17-23.
Hadi, S. 1976. Metodologi Research. Yogyakarta : Penerbit Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Harun, Y. 1995. Telaah Tingkat Jenis Residu Pestisida pada Beberapa Sayuran
yang Dijual di Pasar Swalayan dan Pasar Umum Bogor (tesis). Bogor:
Institut Pertanian Bogor
Nugrohati, S. dan K. Untung. 1986. Pestisida dalam Sayuran. Seminar Keamanan
Pangan dalam Pengolahan dan Penyajian. Yogyakarta 1 – 3 September.
Sunarjono, H. H. 2003. Seri Agribisnis: Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Suwantapura, D. 1982. Kadar Residu Pestisida Diazinon pada Sayuran Petsai
(Brassica pekinensis L) setelah Pengolahan Biasa (tesis). Bogor : Institut
Pertanian Bogor
Tarumingkeng, R. C. 1977. Dinamika dalam Lingkungan: Aspek Pestisida di
Indonesia. Lembaga Pusat Penelitian Pertanian, Bogor.
Ucapan Terima Kasih
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak
Nyoman Arya (alm), Bapak Dewa Ngurah Suprapta dan Bapak-bapak petani di Desa
Tunjuk Selatan, Tabanan yang telah banyak membimbing dan memberikan informasi
selama penulis menyelesaikan penelitian ini. Semoga semua bantuan ini bermanfaat bagi
para pembaca.

makalah kimia

Leave a comment

NATRIUM

1. Sejarah
Natrium asetat atau natrium etanoat (jarang digunakan) adalah garam natrium dari asam asetat. Senyawa ini merupakan zat kimia berharga terjangkau yang diproduksi dalam jumlah industri untuk berbagai keperluan(Inggris, soda; Latin, sodanum, obat sakit kepala). Sebelum Davy berhasil mengisolasi unsur ini dengan cara elektrolisis soda kaustik, natrium (unsur ini disebut sodium dalam bahasa Inggris), telah dikenal dalam berbagai suatu senyawa.

2. Sumber
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.

3. Senyawa-senyawa
Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur), tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter, amphibole, zeolite, dsb.

Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak zaman purbakala.

Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial adalah garam dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda (NaHCO3), caustic soda (NaOH), Chile salpeter (NaNO3), di- dan tri-natrium fosfat, natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 . 5H20) and borax (Na2B4O7 . 10H2O).

4. Isotop-isotop
Ada tiga belas isotop natrium. Kesemuanya tersedia di Los Alamos National Laboratory.

5.Penanganan
Logam natrium harus ditangani dengan hati-hati. Logam ini tidak dapat diselubungi dalam kondisi inert sehingga kontak dengan air dan bahan-bahan lainnya yang membuat natrium bereaksi harus dihindari.
6.Sifat – sifat
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu dibawah 115 derajat Celcius.
A.SIFAT FISIK :
• Densitas : 0.97 g/cm3
• Titik leleh : 97.5
• Titik didih : 883
• Potensial standar : -2.7 V
• Penemu : Sih Humphrey Davy 1807
• Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K
• Konduktivitas termal = 1.41 W/cmK
• Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm
• Kalor jenis : 1.23 J/gK
• Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 C
B.SIFAT KIMIA :
• Nama : Natrium
• Simbol : Na
• Nomor atom : 11
• Nomor massa: 22.989
• Keadaan standar : padatan
• Warna : putih keperakan
• Klasifikasi dalam sistem periodik : Logam
• Total isotop : 22
• Total isomer 2
• Isotop radioaktif = 19
• Isotop stabil : 1
• Elektronegatifitas pauli : 0.9
• Entalpi atomisasi : 108.4 KJ/mol
• Entalpi fusi : 2.59 KJ/mol
• Entalpi penguapan : 89.04 KJ/mol
• Panas penguapan= 96 KJ/mol
• Volume molar : 23.7 cm3/mol
• Jari-jari ionik : 2.23 Amstrong
• Jari-jari kovalen : 1.54 Amstrong
• kristal struktur : CCB kubus berpusat badan

7. Pembuatan
Natrium asetat memiliki harga terjangkau, dan biasanya dibeli dari pedagang zat-zat kimia, bukan disintesis di laboratorium. Senyawa ini juga kadang dihasilkan dalam eksperimen laboratorium, misalnya reaksi asam asetat dengan natrium karbonat, natrium bikarbonat, atau natrium hidroksida, menghasilkan beberapa basa yang mengandung natrium.
CH3–COOH + Na+[HCO3]– → CH3–COO– Na+ + H2O + CO2
Reaksi diatas sama dengan reaksi soda kue dan cuka yang terkenal. Secara teoritis 84 gram natrium bikarbonat bereaksi dengan 750 g cuka 8% menghasilkan 82 g natrium asetat, terlarut dalam air. Dengan mendidihkan air tersebut, didapatkan larutan pekat natrium asetat, atau kristal natrium asetat.
Pada skala industri, natrium bikarbonat dapat diproduksi melalui reaksi antara natrium karbonat, air dan gas karbon dioksida:

Na2CO3 + H2O + CO2 –> 2NaHCO3

Selain itu, natrium bikarbonat dapat pula dihasilkan dari reaksi antara natrium klorida (NaCl), ammonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2).

Namun, sebagian besar produsen natrium bikarbonat lebih banyak menggunakan reaksi pertama untuk menghasilkan natrium bikarbonat. Dengan proses ini, untuk menghasilkan 1 ton natrium bikarbonat dibutuhkan sekitar 690 kg natrium karbonat, 300 kg karbon dioksida dan air secukupnya.
8. Kegunaan
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair.
Campuran logam natrium dan kalium, NaK, juga merupakan agen heat transfer (transfusi panas) yang penting.
*Kegunaan lain:
• Dalam sesetengah aloi untuk memperbaiki struktur.
• Dalam penghasilan sabun, iaitu pencampuran dengan asid lemak.
• Untuk “menyiang” logam (melicinkan permukaan).
• Untuk menulenkan leburan logam.
• Dalam lampu wap natrium, sebagai satu cara menghasilkan cahaya daripada elektrik.
• Sebagai bendalir perpindahan haba dalam beberapa jenis reaktor nuklear dan dalam injap berongga enjin pembakaran dalam berprestasi tinggi.
NaCl, sebatian dengan ion natrium dan klorida, adalah merupakan bahan pemindah haba yang penting.

MAGNESIUM
Kelimpahan kerak bumi: 2,3% menurut beratnya, 2,0% oleh mol. Kelimpahan sistem matahari: 700 bagian per juta menurut beratnya, 30 bagian per juta oleh mol
Sumber: Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan di Bumi kerak dan logam yang paling berlimpah keenam. Magnesium diperoleh secara komersial oleh ‘proses Pidgeon. Ini tinggi metode temperatur menggunakan silikon sebagai agen pereduksi untuk mengekstrak magnesium dari mineral seperti dolomit ( MgCa (CO 3) 2) atau magnesit (MgCO 3) atau air asin
Isotop: Magnesium memiliki 15 isotop yang setengah-hidup yang dikenal dengan rentang massa 20-34 adalah. Dari 3 ini stabil, 24 Mg, Mg 25 dan 26 Isotop Mg. 24 Mg yang paling banyak (79%).

1.Sifat Kimia Magnesium
• Elektrokimia Setara : 0.45341g/amp-hr
• Elektron Fungsi Kerja : 3.66eV
• Elektronegativitas : 1,31 (Pauling); 1,23 (Rochow Allrod)
• Panas Fusion : 8.954kJ/mol
• Incompatibilities: Tidak kompatibel:
• Potensial Ionisasi
o Pertama : 7,646
o Kedua : 15,035
o Ketiga : 80,143
• Elektron valensi Potensi (-eV) : 40
2.Sifat fisik Magnesium
• Massa atom rata-rata : 24,305
• Titik didih : 1363 K 1090 ° C, 1994 ° F
• Koefisien ekspansi termal langsung / -1 K: 26.1E -6
• Daya konduksi
Listrik: 0,226 10 6 / Ω cm
Thermal: 1,56 W / cmK
• Kepadatan : 1.738g/cc @ 300K
• Keterangan:
Grayish-white metal. Putih keabu-abuan-logam. Reacts with hot water and burns in air when ignited. Bereaksi dengan air panas dan luka bakar di udara saat dinyalakan.
Elastic Modulus: Modulus elastik:
o Massal: 35.6/GPa
o Kekakuan: 17.3/GPa
o Youngs: 44.7/GPa
Entalpi atomisasi: 148,5 kJ / mol @ 25 ° C
Entalpi Fusion: 8,95 kJ / mol
mole Panas penguapan: 128,7 kJ / mol
Flammablity Kelas:
Titik beku: lihat titik leleh
Skala Kekerasan
o Brinell: 260 MN m -2
o Mohs: 2.5
Panas penguapan : 127.4kJ/mol
Melting Point : 922 K 649 ° C 1200 ° F
Volume molar: 13,97 cm 3 / mol
Optical Reflektifitas: 74%
Negara fisik (pada 20 ° C & 1atm): Solid
Panas Spesifik : 1.02J/gK
Tekanan Uap = 361Pa @ 649 ° C
3.Pembuatan
Dari logam-logam alkali tanah, magnesium yang paling banyak diproduksi. Sebagai sumber magnesium digunakan air laut yang mengandung 0,13% magnesium. Proses pengolahan magnesium dari air laut disebut proses Dow, dengan langkah sebagai berikut:

1. Magnesium diendapkan sebagai MgOH2 dengan menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air laut
2. Kemudian Mg(OH)2 diubah menjadi MgCl2 dengan menambahkan HCl
3. Selanjutnya MgCl2 dikristalakan sebagai MgCl2.6H2O
4. Untuk mendapatkan logam magnesium, harus dilakukan elektrolisis terhadap leburan MgCl2.6H2O. Hal ini tidak mudah dilakukan langsung karena pada pemanasan MgCl2.6H2O akan terbentuk MgO. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan MgCl2 yang mengalami dehidrasi sebagian ke dalam campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Magnesium klorida akan meleleh dan kehilangan air teapi tidak mengalami hidrolisis. Campuran leburan itu kemudian dielektrolisis dan magnesium akan terbentuk dikatoda.
 Persenyawaan
Magnesium sulfat : MgSO4
Kristal MgSO4.7H2O dikenal sebagai garam Inggris, digunakan untuk obat pencuci perut.
Kegunaan-kegunaan lain termasuklah:
• Pengeluaran sulfur daripada besi dan besi waja.
• Plat fotoukiran dalam industri pencetakan.
• Dicampurkan dalam aloi, logam ini penting untuk pembinaan kapal terbang dan peluru berpandu.
• Apabila digunakan sebagai agen pengaloian, logam ini memperbaiki sifat mekanikal, pembikinan dan pengimpalan logam aluminium.
• Agen penambah dalam bahan perejang konvensional dan digunakan untuk menghasilkan grafit nodul dalam besi tempa.
• Agen penurun dalam penghasilan uranium tulen dan logam-logam lain daripada garamnya.
• Magnesium hidroksida digunakan dalam susu magnesia, magnesium klorida dan magnesium sulfat dalam garam Epsom dan magnesium sitrat dalam perubatan.
• Magnesit dead-burned digunakan untuk tujuan refraktori seperti batu-bata dan ari pada relau dan pengubah bermangkin.
• Magnesium adalah bahan boleh terbakar, dan terbakar pada suhu lebih kurang 2500K (2200 °C, 4000 °F).
• Suhu pembakaran magnesium yang sangat tinggi membolehkannya menjadi alat berguna untuk menghasilkan api keselamatan semasa beriadah atau kegiatan luar.
• Serbuk Magnesium karbonat (MgCO3) digunakan oleh ahli sukan, seperti gimnas dan pengangkat berat, untuk memperbaiki genggaman pada objek – iaitu radas atau palang angkat.
• Magnesium stearat adalah serbuk putih yang agak mudah terbakar dan mempunyai sifat pelincir. Dalam teknologi farmaseutikal, ia digunakan dalam perkilangan tablet, untuk mengelakkan tablet daripada melekat pada alat semasa proses mampatan tablet {iaitu, apabila bahan tablet ditekan menjadi bentuk tablet)

ALUMINIUM

Aluminium adalah logam yang berwaarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm –3.Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain :

Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan sebagai material teknik:
– Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
– Tahan korosi
– Penghantar listrik dan panas yang baik
– Mudah di fabrikasi/di bentuk
– Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan.
Selain itu ada beberapa sifat lagi yang di miliki oleh aluminium :
1. Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.
2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.
3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang listrik.
4. Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan peswat.
5. Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.

sifat fisis :
• Nomor atom : 13
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
• Massa Atom relatif : 26,98154
• Jari-jari atom : 1,82 Å
• Titik Didih : 2467 °C
• Titik Lebur : 660 °C
• Elektronegatifitas : 1,45
• Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 3+
• Struktur Atom : Kristal
• Logam
• Wujud : Padat

Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur).
Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat C dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC.

Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan magnesium.
Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun.
Dapat deforming dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit sekalipun.

Paduan aluminium

Dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak, kekuatannya rendah untuk dapat dipakai pada berbagai keperluan teknik.
Dengan pemaduan teknik (alloying), sifat ini dapat diperbaiki, tetapi seringkali sifat tahan korosinya berkurang demikian pula keuletannya.
Sedikit mangan, silicon dan magnesium, masih tidak banyak mengurangi sifat tahan korosinya, tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga cukup drastic menurunkan sifat tahan korosinya.

Paduan aluminium dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Aluminium wronglt alloy (lembaran)
2.Aluminium costing alloy (batang cor

A.KELIMPAHAN ALUMINIUM
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain) (USGS). Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpah. Namun, Aluminium tetap merupakan logam yang mahal karena pengolahannya sukar. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Kriloit digunakan pada peleburan aluminium, sedang tanah liat banyak digunakan untuk membuat batu bata, keramik. Di Indonesia, bauksit banyak ditemukan di pulau Bintan dan di tayan (Kalimantan Barat).
Pada aluminium paduan, kandungan unsur yang berada di dalamnya dapat bervariasi tergantung jenis paduannya. Pada paduan 7075, yang merupakan bahan baku pembuatan pesawat terbang, memiliki kandungan sebesar 5,5% Zn, 2,5% Mg, 1,5% Cu, dan 0,3% Cr. Aluminium 2014, yang umum digunakan dalam penempaan, memiliki kandungan 4,5% Cu, 0,8% Si, 0,8% Mn, dan 1,5% Mg. Aluminium 5086 yang umum digunakan sebagai bahan pembuat badan kapal pesiar, memiliki kandungan 4,5% Mg, 0,7% Mn, 0,4% Si, 0,25% Cr, 0,25% Zn, dan 0,1% Cu.
B.KANDUNGAN ATOM DAN IKATAN
Aluminium disimbolkan dengan Al, dengan nomor atom 13 dalam tabel periodik unsur. Bauksit, bahan baku aluminium memiliki kandungan aluminium dalam julah yang bervariasi, namun pada umumnya di atas 40% dalam berat. Senyawa aluminium yang terdapat di bauksit diantaranya Al2O3, Al(OH)3, γ-AlO(OH), dan α-AlO(OH).
Isotop aluminium yang terdapat di alam adalah isotop27Al, dengan persentase sebesar 99,9%. Isotop26Al juga terdapat di alam meski dalam jumlah yang sangat kecil. Isotop26Al merupakan radioaktif dengan waktu paruh sebesar 720000 tahun. Isotop aluminium yang sudah ditemui saat ini adalah aluminium dengan berat atom relatif antara 23 hingga 30, dengan isotop27Al merupakan isotop yang paling stabil.

C. Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium
– Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
– Tahan korosi
– Penghantar listrik dan panas yang baik
– Mudah di fabrikasi/di bentuk
– Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan.
Selain itu ada beberapa sifat lagi yang di miliki oleh aluminium :
1. Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.
2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.
3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang listrik.
4. Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan peswat.
5. Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.

sifat fisis :
• Nomor atom : 13
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
• Massa Atom relatif : 26,98154
• Jari-jari atom : 1,82 Å
• Titik Didih : 2467 °C
• Titik Lebur : 660 °C
• Elektronegatifitas : 1,45
• Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 3+
• Struktur Atom : Kristal
• Logam
• Wujud : Padat

Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur).
Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat C dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC.

Pengolahan Alumininum
Aluminium dibuat menurut proses Hall-heroult yang ditemukan oleh Charles M. Hall di Amerika Serikat dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :
1. Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni.
2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis
Pemurnian bauksit melalui cara :
a. Ba direaksikan dengana NaOH(q) . Aluminium oksida akan larut membentuk NaCl(OH)4.
b. Larutan disaring lalu filtrat yang mengandung NaAl(OH)4 diasamkan dengan mengalirkan gas CO2 Al mengendap sebagai Al(OH)3
c. Al(OH)3 disaring lalu dikeringkan dan dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak berair. Bijih –bijih Aluminium yang utama antara lain:
– bauksit
– mika
– tanah liat
Peleburan Alumina
Peleburan ini menggunakan sel elektrolisis yang terdiri atas wadah dari besi berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-) sedang anode (+) adalah grafit. Campuran Al2O3 dengan kriolit dan AlF3 dipanaskan hingga mencair dan pada suhu 950 C kemudian dielektrolisis . Al yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu. Untuk mendapat 1 Kg Al dihabiskan 0,44 anode grafit. 2Al2O3 +3C 4Al + 3CO2
Beberapa nijih Al yang utama :
1. Bauksit (Al2O3. 2H2O)
2. Mika (K-Mg-Al-Slilkat)
3. Tanah liat (Al2Si2O7.2H2O)
Aluminium ada di alam dalam bentuk silikat maupun oksida, yaitu antara lain :
– sebagai silikat misal feldspar, tanah liat, mika
– sebagai oksida anhidrat misal kurondum (untuk amril)
– sebagai hidrat misal bauksit
– sebagai florida misal kriolit

E.. KEGUNAAN ALUMINIUM
• Banyak dipakai dalam industri pesawat
• Untuk membuat konstruksi bangunan
• Dipakai pada berbagai macam aloi
• Untuk membuat magnet yang kuat
• Tawas sebagai penjernih air
• Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
• Membuat berbagau alat masak
• Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz.
• Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.
• untuk membuat badan pesawat terbang.
• Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
• Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
• Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.
• 6. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Beberapa senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:

Senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:
• Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O)
Tawas mempunyai rumus kimia KSO4.AL2.(SO4)3.24H2O. Tawas digunakan untuk menjernihkan air pada pengolahan air minum.
• Alumina (Al2O3)
Alumin dibedakan atas alfa0allumina dan gamma-allumina. Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500C. Gamma-alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri keramik serta industri gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu diatas 10000C. Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi antara lain:
– Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)
– Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dan titan(IV)
– Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dan titan (IV)
– Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III)

F. Dampak pengunaan aluminium
Aluminium merupakan logam yang stabil sehingga kaleng atau pembungkus aluminium yang sudah tidak di gunakan dapat mencemari lingkungan. Umumnya aluminium di peroleh melalui proses elektrolisis . dalam proses ini di hasilkan uap asam flourida yang dapat menimbulkan kelumpuhan dan kematian

Silikon

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius.
Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
Informasi umum
Nama, lambang, nomor atom
silikon, Si, 14
Deret kimia
metaloid

Golongan, periode, blok
14, 3, p

Penampilan
Sebagai lempengan: kristal
dengan permukaan sedikit
biru gelap dan mengkilap

Berat atom standar
28,0855(3) g•mol−1

Konfigurasi elektron
[Ne] 3s2 3p2

Elektron per kelopak
2, 8, 4
Sifat fisika
Fase
solid

Massa jenis
(mendekati suhu kamar)
2,33 g•cm−3

Massa jenih cairan
pada titik didih
2,57 g•cm−3
Titik lebur
1687 K
(1420 °C, 2577 °F)

Titik didih
3538 K
(2355 °C, 5909 °F)

Kalor peleburan
50,21 kJ•mol−1

Kalor penguapan
359 kJ•mol−1

Kapasitas kalor
(25 °C) 19,789 J•mol−1•K−1
Tekanan uap

P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 1908 2102 2339 2636 3021 3537

Sifat atom
Struktur kristal
Kubus intan

Bilangan oksidasi
4, 3 [1], 2 [2], 1 [3]
(oksida amfoter)

Elektronegativitas
1.90 (Skala Pauling)
Energi ionisasi
(lebih lanjut)
1st: 786,5 kJ•mol−1

2nd: 1577,1 kJ•mol−1
3rd: 3231,6 kJ•mol−1
Jari-jari atom
117,6 pm

Jari-jari atom (perhitungan) 111 pm

Jari-jari kovalen
111 pm

Jari-jari Van Der Waals
210 pm

Informasi Lain
Pembenahan magnetik
nonmagnetic
Konduktivitas termal
(300 K) 149 W•m−1•K−1
Ekspansi termal
(25 °C) 2,6 µm•m−1•K−1
Kecepatan suara (thin rod)
(20 °C) 8433 m/s

Modulus Young
150 GPa
Modulus limbak
100 GPa
Kekerasan Mohs
7
Nomor CAS
7440-21-3
Sela pita energy at 300 K
1,12 eV

Isotop tertentu
Artikel utama: Isotop dari silikon

iso
NA
Umur paruh
DM
DE (MeV)
DP

28Si 92,23% Si stabil dengan 14 neutron

29Si 4,67% Si stabil dengan 15 neutron

30Si 3,1% Si stabil dengan 16 neutron

32Si syn
170 tahun
β-
13,020 32P

Kotak ini: lihat • bicara • sunting

Untuk sejenis polimer, lihat silikone.
Produksi:
1.Campuran silica-kokas dipanaskan dalam tanur listrik suhu 3273K.
Atau
1.Silikon direaksikan dengan Klorin hingga terbentuk Silikon tetraklorida.
2.Silikon Tetraklorida dimurnikan dengan distilasi bertingkat.
3.Silikon Tetraklorida kemudian direduksi melalui suatu tabung panas untuk memperoleh Silikon ultra murni.

Manfaat:
1.Silikon-> Transistor, sel surya, chip komputer.
2.Silika-> gelas, keramik, porselen, semen.
3.Natrium Silikat-> pengawet telur, perekat.
4.Korundum/Silikon Karbida-> amplas.
5.Silika gel-> pengering.
5.Durion->alar industri tahan asam.

FOSFOR
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan).
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Fosfor pada tabung sinar katoda mulai dibakukan pada sekitar Perang Dunia II dan diberi lambang huruf “P” yang diikuti dengan sebuah angka.
Kelimpahan
• Fosfor di alam terdapat di kulit bumi dalam senyawa yang pada umumnya senyawa fosfat.
• Sumber utama senyawa fosfat terdapat pada batu karang fosfat, yaitu (CaF23Ca3(PO4)2) dan fosforit yang penyusun utamanya adalah kalsium fosfat, (Ca3(PO4)2
Sifat Fisis Unsur Fosfor
• Nomor atom : 15
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
• Massa Atom relatif : 30,97376
• Jari-jari atom : 1,23 Å
• Titik Didih : 280 °C
• Titik Lebur : 44 °C
• Elektronegatifitas : 2,05
• Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 5+
• Struktur Atom : molekul Poliatom
• Wujud : Padat
Catatan
• Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
• Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang kuat
• Termasuk unsur reaktif
• Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
• Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine, serpentine
• Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan kovalen
• Memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen

• Ditemukan dalam berbagai bentuk
• Merupakan unsur penting dalam makhluk hidup.
Kegunaan
• Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
• Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
• Pemisah sulfur dari besi dan baja
• Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
• Untuk membuat lampu kilat
• Sebagai katalis reaksi organik
• Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom
fosforus, P, 15
Deret kimia
nonlogam

Golongan, Periode, Blok
15, 3, p

Penampilan
tak berwarna/merah/
putih keperakan

Massa atom
30,973761(2) g/mol

Konfigurasi elektron
[Ne] 3s2 3p3

Jumlah elektron tiap kulit
2, 8, 5
Tekanan uap (putih)

P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 279 307 342 388 453 549

Tekanan uap (merah)

P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 455 489 529 576 635 704

Ciri-ciri atom
Struktur kristal
monoklinik
Bilangan oksidasi
±3, 5, 4
(oksida asam lemah)

Elektronegativitas
2,19 (skala Pauling)

Energi ionisasi
pertama: 1011,8 kJ/mol
ke-2: 1907 kJ/mol
ke-3: 2914,1 kJ/mol
Jari-jari atom
100 pm

Jari-jari atom (terhitung)
98 pm

Jari-jari kovalen
106 pm

Jari-jari Van der Waals
180 pm

Lain-lain
Sifat magnetik
data tak tersedia
Konduktivitas termal
(300 K) (putih)
0,236 W/(m•K)
Modulus ruah
11 GPa
Isotop
iso
NA
waktu paruh
DM
DE (MeV)
DP

31P 100% P stabil dengan 16 neutron

32P syn
14,28 hari
β-
1,709 32S

33P syn
25,3 hari
β-
0,249 33S

SULFUR
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida
• Kelimpahan Sulfur
Dalam keadaan bebas,umumnya belerang terdapat di daerah gunung berapi. Adapun dalam bentuk sentawanya, belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida,seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4 . 2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Selain itu , belerang juga terkandung dalam gas alam, seperti H2S dan SO2
. Sulfur juga hadir dalam berbagai jenis meteorit.
 Sulfida (S2-), satu kumpulan sebatian kompleks yang biasanya diterbitkan daripada S2-. Kadmium sulfida (CdS) merupakan satu contoh.
 Sulfit (SO32-), garam-garam bagi asid sulfurus (H2SO3) yang dihasilkan dengan melarutkan SO2 dalam air. Asid sulfurus dan sulfit sepadan adalah agen penurun yang agak kuat. Sebatian lain yang diterbit daripada SO2 termasuklah pirosulfit atau ion metabisulfite (S2O52−).
 Sulfat (SO42-), garam-garam bagi asid sulfurik. Asid sulfurik juga bertindak balas dengan SO3 pada nisbah molar seimbang untuk membentuk asid pirosulfurik (H2S2O7).
 Tiosulfat (kadangkala dirujuk sebagai tiosulfit atau “hiposulfit”) (S2O32−). Tiosulfat digunakan dalam pengekalan gambar (HYPO) iaitu sebagai agen penurunan. Ammonium tiosulfat dikaji sebagai pengganti kepada sianida dalam melarut lesap emas.[2]
 Natrium ditionit, Na2S2O4, adalah dianion penurun kuat yang diterbitkan daripada asid hiposulfurus/ditionus.
 Natrium ditionat (Na2S2O6).
 Asid politionik (H2SnO6), di mana n berjulat antara 3 hingga 80.
 Asid peroksimonosulfurik (H2SO5) dan asid peroksidisulfurik (H2S2O8), masing-masing dihasilkan daripada tindakan SO3 pada H2O2 pekat, dan H2SO4 pada H2O2 pekat.
 Natrium polisulfida (Na2Sx)
 Sulfur heksafluorida, SF6, gas yang mampat pada keadaan ambien, adalah digunakan perejang yang tidak reaktif dan tidak bertoksik
 Sulfur nitrida adalah sebatian rangkaian dan siklik yang mengandungi hanya S dan N. Tetrasulfur tetranitrida S4N4 adalah satu contoh.
 Tiosianat mengandungi kumpulan SCN-. Pengoksidaan tiosianat manghasilkan tiosianogen, (SCN)2 dengan keterkaitan NCS-SCN

Sifat-sifat utama

Sekeping sulfur melebur menjadi cecair merah darah. Apabila terbakar, ia mengeluarkan nyala berwarna biru. Pada suhu bilik, sulfur adalah satu pepejal lembut berwarna kuning terang. Sulfur adalah terkenal dengan baunya yang tidak menyenangkan yang menyerupai bau telur-telur busuk. Bau tersebut adalah sebenarnya ciri bagi hidrogen sulfida (H2S); sulfur keunsuran adalah tidak berbau. Ia terbakar dengan nyalaan biru dan mengeluarkan sulfur dioksida, yang dikenali kerana bau peliknya yang menyesakkan. Sulfur adalah tak larut dalam air tetapi larut dalam karbon disulfida dan pada kadar kelarutan yang kurang sedikit dalam pelarut organik lain seperti benzena. Keadaan pengoksidaan sulfur yang biasa termasuk −2, +2, +4 dan +6. Sulfur membentuk sebatian stabil bersama semua unsur kecuali gas nadir.
Sulfur dalam keadaan pepejal biasanya wujud sebagai siklik berbentuk mahkota yang terdiri daripada molekul-molekul S8. Sulfur mempunyai banyak alotrop selain S8. Dengan membuang satu atom daripada mahkota akan menghasilkan S7, yang yang berperanan dalam warna kuning sulfur yang unik. Terdapat banyak lagi bentuk cincin lain yang disediakan, termasuk S12 dan S18. Secara bandingannya, jirannya oksigen yang lebih ringan hanya wujud dalam dua keadaan yang mempunyai kepentingan kimia: O2 dan O3. Selenium, analog sulfur yang lebih berat boleh membentuk cincin tetapi lebih sering dijumpai sebagai satu rangkaian polimer. Kristalografi sulfur adalah kompleks. Bergantung kepada keadaan-keadaan yang tertentu, alotrop sulfur membentuk beberapa struktur hablur berbeza, antara yang paling terkenal adalah rombus dan monoklinik S8.
Suatu sifat unik ialah kelikatan sulfur yang lebur, iaitu berbeza dengan kebanyakan cecair lain, ia meningkat dengan suhu oleh keranapembentukan rangkaian-rangkaian polimer. Bagaimanapun, setelah menjangkau suhu yang tertentu, kelikatan mula menurun kerana terdapatnya tenaga yang mencukupi untuk memecahkan rantaian-rantaian.

Kegunaan:
 Belerang dioksida (SO2) digunakan sebagai fungisida (anti jamur), fumiga (anti serangga), dan dalam jumlah yang sangat kecil digunakan sebagai pengawet makanan.
 Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2S2O3.5H2O) digunakan dalam proses pencucian film. Senyawa ini dikenal dengan merk hipo.
 Asam sulfat (H2SO4) dipakai sebagai pelarut, pengisi aki, pembuatan garam sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak, dan pewarnaan tekstil.

Klor
klor (bahasa Yunani: Chloros, “hijau pucat”), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
Informasi umum
Nama, lambang, nomor atom
klor, Cl, 17
Deret kimia
halogen

Golongan, periode, blok
17, 3, p

Penampilan
Hijau kekuningan

Berat atom standar
35,453(2) g•mol−1

Konfigurasi elektron
[Ne] 3s2 3p5

Elektron per kelopak
2, 8, 7

Sifat fisika
Fase
gas

Massa jenis
(0 °C, 101.325 kPa)
3,2 g/L
Titik lebur
171,6 K
(-101,5 °C, -150,7 °F)

Titik didih
239,11 K
(-34,4 °C, -29,27 °F)

Titik kritis
416,9 K, 7,991 MPa

Kalor peleburan
(Cl2) 6,406 kJ•mol−1

Kalor penguapan
(Cl2) 20,41 kJ•mol−1

Kapasitas kalor
(25 °C) (Cl2)
33,949 J•mol−1•K−1
Tekanan uap

P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 128 139 153 170 197 239

Sifat atom
Struktur kristal
ortorombik
Bilangan oksidasi
±1, 3, 5, 7
(oksida asam kuat)

Elektronegativitas
3,16 (Skala Pauling)
Energi ionisasi
(lebih lanjut)
1st: 1251,2 kJ•mol−1

2nd: 2298 kJ•mol−1
3rd: 3822 kJ•mol−1
Jari-jari atom
100 pm

Jari-jari atom (perhitungan) 79 pm

Jari-jari kovalen
99 pm

Jari-jari Van Der Waals
175 pm

Informasi Lain
Pembenahan magnetik
nonmagnetic
Keterhambatan elektris
(20 °C) > 10 Ω•m
Konduktivitas termal
(300 K) 8,9×10-3 W•m−1•K−1
Kecepatan suara
(gas, 0 °C) 206 m/s

Nomor CAS
7782-50-5
Isotop tertentu
Artikel utama: Isotop dari klor

iso
NA
Umur paruh
DM
DE (MeV)
DP

35Cl 75,77% Cl stabil dengan 18 neutron

36Cl syn
3,01×105 y
β-
0,709 36Ar

ε
– 36S

37Cl 24,23% Cl stabil dengan 20 neutron

PENGGUNAAN KLORIN
Klorin adalah unsur kimia ketujuh tertinggi yang diproduksi di dunia. Digunakan sebagai alat pemutih pada industri kertas, pulp, dan tekstil. Digunakan untuk manufaktur pestisida dan herbisida, misalnya DDT, untuk alat pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC), plastik , bahan pembersih, dan untuk perawatan air dan air limbah. Supaya bisa dipakai, klorin sering dikombinasikan dengan senyawa organik (bahan kimia yang mempunyai unsur karbon) yang biasanya menghasilkan organoklorin. Organoklorin itu sendiri adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi kehidupan karena dapat terakumulasi dan persisten di dalam tubuh makhluk hidup.
Di dalam industri pulp, kertas dan tekstil, klorin mempunyai dua kegunaan : pertama, untuk bahan pemutih dan penghalus pulp, dan kedua, untuk mendrop oksigen pada senyawa sulfur yang berada di liquor hitam (black liquor). Dalam proses produksi pulp dan kertas, klorin banyak digunakan, karena dalam proses pemutihan (bleaching), klorin dipakai di dalam tingkat terawal pada stage I yang disebut juga klorin dan klorin dioksid stage atau klorinisasi, serta stage terahkir.
BAHAYA KLORIN TERHADAP MANUSIA
Seperti yang dimaksud di atas klorin “sangat berbahaya bagi kesehatan manusia”. Klorin, baik dalam bentuk gas maupun cair mampu mengakibatkan luka yang permanen, terutama kematian. Pada umumnya luka permanen terjadi disebabkan oleh asap gas klorin. Klorin sangat potensial untuk terjadinya penyakit di kerongkongan, hidung dan trakt respiratory (saluran kerongkongan didekat paru-paru). Akibat-akibat akut untuk jangka pendek :

1. Pengaruh 250 ppm selama 30 menit kemungkinan besar berakibat fatal bagi orang dewasa.
2. Terjadi irritasi tinggi waktu gas itu dihirup dan dapat menyebabkan kulit dan mata terbakar.
3. Jika berpadu dengan udara lembab, asam hydroklorik dan hypoklorus “dapat mengakibatkan peradangan jaringan tubuh yang terkena. Pengaruh 14 s/d 21 ppm selama 30 s/d 60 menit menyababkan penyakit pada paru- paru seperti pnumonitis, sesak nafas, emphisema dan bronkitis.” (Waldbott, 1978)
Akibat-akibat yang kronis/sublethal untuk jangka panjang : Untuk jangka panjang dari pengaruh gas klorine, ada kemungkinan “menjadi tua sebelum waktunya, menimbulkan masalah dengan cabang tenggorok, pengkaratan pada gigi dan besar kecenderungan munculnya penyakit paru-paru seperti tbc dan emphisema.” (Chlorine Institute, 1980).

ARGON

Argon tersedia pada tingkatan yang kecil di atmospher dan diperoleh sebagai produksi dari bentuk cair dan gasnya di udara bebas. Argon tidak baik dibawa keluar laboratorium karena argon sangat berharga dan berguna jika disimpan dalam silinder pada tekanan tinggi.
1. Pembuatan secara industri
a. Pembuatan unsur argon
Dalam keadaan peluruhan radioaktif.
Argon-40, isotof terbanyak dari argon, diproduksi dengan melakukan peluruhan dari potassium-40 dengan waktu paruh 1.26e+9 tahun dengan menangkap electron atau emisi positron.
b. Pembuatan senyawa argon
Reaksi argon dengan unsur atau senyawa lain
– Reaksi argon dengan udara
Argon tidak bereaksi dengan udara, meskipunpada keadaan dibawah normal (ekstrem)
– Reaksi argon dengan air
Argon tidak bereaksi dengan udara
– Reaksi argon dengan halogen
Argon tidak bereaksi dengan berbagai unsur halogen
– Reaksi argon dengan asam
Argon tidak bereaksi dengan berbagai asam
– Reaksi argon dengan basa
Argon tidak bereaksi dengan berbagai basa
– Reaksi argon dengan unsur H dan F
Ar + H + F → HArF
Pembuatan senyawa tersebut susah dilakukan karena harus merusak system okted pada argon sehingga dapat berikatan dengan unsur lain.
2. Pembahasan
Argon adalah suatu unsur kimia yang disimbolkan dengan huruf Ar. Argon mempunyai nomor atom 18 dan merupakan unsur ketiga dari golongan VIII A dari sistem periodic unsur (gas mulia). Unsur argon terdapat dalam atmospher bumi sebesar 0,93 %, membuatnya merupakan unsur gas mulia yang terbanyak di bumi. Pada kulit terluarnya yang terisi penuh electron membuatnya menjadi unsure stabil dan tahan untuk tidak berikatan dengan unsur lain.
Karakteristik argon
Argon kemungkinan mempunyai kelarutanyang sama dalam air seperti gas oksigen (O2) dan 2.5 kali lebih larut dalam air dibandingkan gas nitrogen. Argon adalah unsur yang kurang berwarna, kurang berbau, kurang berasa, dan tidak bersifatracun dalam bentuk gas dan cairan. Argon berada pada keadaan inert pada keadaan dibawah normal bentuknya tidak ditegaskan adanya senyawa yang stabil pada suhu kamar.
Meskipun argon adalah gas mulia, argon sudah ditemukan mempunyai beberapa bentuk senyawa. Sebagai contoh adalah pembuatan senyawa argon hidrofluorida (HArF), suatu senyawa setengah stabil dari argon dengan hydrogen dan fluorin. Senyawa ini ditemukan dan dibat melalui reset dan penelitian pada universitas Helsinki tahun 2000. (1) Meskipun pada keadaan ground statenya netral, namun senyawa HArF keberadaannya dibatasi. Argon dapat berebtuk klathrat dengan air ketika atom-atomnya terikat pada kisi-kisi molekul air. (2) argon terisi juga ion-ion dan keadaan komplek. Seperti ArH+ dan ArF, respek, diketemukan juga ada. Perhitungan teori sudah menunjukkan beberapa senyawa argon dapat menjadi stabil namun dengan sintesis yang tidak gampang dan diketahui.
Sifat-sifat argon
Sifat umum :
Nama, simbol, dan nomor atom : argon, Ar, 18
Nama golongan kimia : gas mulia
Golongan, periode, blok : VIII A, 3, p
Penampilan warna : gambar
Berat atom standar : 39.948 gmol-1
Konfigurasi electron : [Ne] 3s23p6
Electron per kulit : 2, 8, 8

Sifat fisik :
Keadaan : gas (pada suhu kamar)
Kerapatan : 1.784 gr/L
Titik lebur : 83.80 K
Titik didih : 87.30 K
Titik kritis : 150.87 K
Panas peleburan : 1.18 kjmol-1
Panas penguapan : 6.43 kjmol-1
Kapasitas panas : 20.786 jmol-1K-1
Keadaan atomnya :
Struktur Kristal : kubus berpusat muka
Bilangan oksidasi : 0
Energy ionisasi : (1). 1520.6 kj/mol, (2). 2665.8 kj/mol, (3). 3931 kj/mol
Jari-jari atom : 71 pm
Jari-jari kovalen : 97 pm
Jari-jari van der walls : 188 pm
Keadaan magnet : nonmagnetic
Isotop
Isotop utama dari argon ditemukan dalam bumi adalah 40Ar (99.6%), 36Ar (0.34%), dan 38Ar (0.06%). Secara alami terjadi 40K dengan waktu paruh 1.25 x 109 tahun, merusak kestabilan 40Ar (11.2%) dengan melepaskan elektron dan emisi positron, dan juga kestabilan 40Ca (88.8%) dengan perusakan beta. Sifat dan perbandingan digunakan untuk membedakan usia hidupnya.
Dalam atmospher, 39Ar dibuat dengan aktifitas sinar kosmik, lebih utama dengan 40Ar. Pada permukaan lingkungan, itu juga diproduksi melalui pelepasan netron dengan 39K atau emisi alfa dengan kalsium. 37Ar dibuat dari peluruhan 40Ca sebagai hasil dari ledakan nuclear permukaan. Dimana memiliki waktu paruh 35 hari

Kegunaan argon :
1. Sebagai gas pengisi dalam bola lampu cahaya listrik, karena argon tidak bereaksi dengan filament cahaya lampu pada temperatur tinggi.
2. Sebagai gas inert perisai dalam berbagai bentuk dari pengelasan, termasuk gas inert logam saat pengelasan dan gas pemortongan saat pengelasan. Sebagai gas inert logam, argon biasanya sering dicampur dengan CO2
3. Sebagai pemadamapi ketika membahyakan peralatan dapat didihindari
4. Sebagai pilihan gas pada plasma yang digunakan dalam ICP spectroscopy
5. Sebagai perisai yang tidak reaktif pada proses titanium dan unsure rekatif lainnya
6. Sebagai pelindung atmospher bumi dari pertambahan silicon dan Kristal germanium

Makalah Kimia Unsur
Periode Ketiga

NAMA KELOMPOK
1. ACHMAD RIZAL F (01)
2. ANDRIANI PUSPITA S (02)
3. ELI WAYUNI (09)
4. LINA ANDINI (16)
5. M.HADID WIJAYANA (18)
6. MAS MUH AMINULLAH (23)
7. NIKMATUL JANNAH (25)
8. TOMY PRAYUDA (35)

TAPEL PELAJARAN
2010-2011

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan dan rahmat dan hidayahnya. Akhirnya kami dapat menyelesaikan penelitian karya ilmiah yang berjudul “MAKALAH KIMIA UNSUR KETIGA” tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat penyelesaian sebuah tugas mata pelajaran kimia, selain itu dapat pula dijadikan bimbingan baik oleh guru maupun oleh para sisiwa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis berharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Atas saran dan kritiknya, penulis ucapkan terima kasih. Semoga hasil makalah kami ini bermanfaat, baik bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Gresik, 29 Juli 2010

Penulis

PENUTUP

Demikianlah makalah yang telah kami buat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Untuk menjadikan makalah ini lebih baik, kami bersedia untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Apabila ada kata-kata atau penulisan yang salah atau kurang berkenan di hati pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

NARKOBA

Leave a comment

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang sejak dulu menjadi permasalahan dalam masyarakat dan membutuhkan perhatian khusus adalah penyalahgunaan obat-obatan. Pada awalnya penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang terbatas pada dunia kedokteran namun belakangan terjadi penyimpangan fungsi dan penggunaannya tidak lagi terbatas pada dunia kedokteran . Penggunaan berbagai macam jenis obat dan zat adiktif atau yang biasa disebut narkoba dewasa ini cukup meningkat terutama di kalangan generasi muda.
Berdasarkan survey nasional penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap 13.710 responden yang terdiri dari pelajar SLTP, SLTA dan mahasiswa pada tahun 2003 diperoleh data bahwa dalam setahun terakhir terdapat 3,9% responden yang menyalahgunakan narkoba. Penelitian tersebut juga menunjukan semakin dininya usia penyalahgunaan narkoba, dengan usia termuda adalah 7 tahun.
Motivasi dan penyebab mengapa orang mengkonsumsi obat-obatan tersebut dapat bermacam-macam antara lain sebagai tindakan pemberontakan karena adanya penolakan oleh lingkungan seperti adanya perasaan minder, latar belakang dari keluarga yang berantakan, patah hati, atau hal-hal lain. Penyebab lain adalah sebagai tindakan untuk mengurangi stres dan depresi, sekedar mencoba untuk mendapatkan perasaan nyaman dan menyenangkan, sebagai tindakan agar diterima dalam lingkungan tertentu dan adanya rasa gengsi atau sebagai tindakan untuk lari dari realita kehidupan. Banyak kejadian dimana remaja menggunakan narkoba hanya untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain, contohnya ketika seorang anak sedang mengalami konflik, anak membutuhkan kehadiran serta perlindungan dari orangtuanya namun ketika anak tidak pernah mendapatkan penyelesaian dari orangtua maka dirinya mencari penyelesaian dari lingkungan dan teman-temannya. Hal tersebut hanyalah manifestasi dari kebutuhan mereka akan penghargaan dan pengakuan dari orangtua mereka sendiri. Disamping itu, alasan utama seseorang mencoba obat-obatan adalah karena rasa ingin tahu mereka terhadap efek yang menyenangkan dari narkoba dan keinginan untuk mengikuti bujukan orang lain terutama dari lingkungan pergaulan mereka .
Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan di sisi lain dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama
Penggunaan narkotika secara berlebihan dapat mengakibatkan dampak yang berbahaya, baik terhadap individu maupun terhadap masyarakat. Narkotika itu sendiri merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

1.2. Rumusan masalah
Permasalahan yang akan kita bahas dalam karya tulis ini berhubungan dengan narkoba. Bagaimana pandangan maysarakat terhadap Narkoba? Narkoba sebenarnya tidak merugikan jika digunakan dengan benar.

1.3. Maksud dan Tujuan Penulisan
Karya tulis yang berjudul “Narkoba” ini sengaja dibuat sebagai syarat untuk melengkapi Tugas pelajaran Penjaskes tapel : 2010-2011 SMANU 1 Gresik. Sedangkan tujuan dari pembuatan karya tulis ini untuk melengkapi tagihan nilai, selain itu juga kita sebagai pelajar wajib mengetahui Dampak negative dan positif dari Narkoba.

1.4. Manfaat

Manfaat dari Karya Tulis yang kami buat ini, agar para pelajar mengerti dampak dari narkoba sehingga kita tidak terjerumus kedalam dampak negative narkoba, Serta mengetahui kegunaan sebenarnya Narkoba tersebut. Selain itu juga Karya Tulis ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang “Narkoba?”, karena di sini kami juga memberi pngetahuan tentang Narkoba.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Sejarah Narkoba
Kurang lebih tahun 2000 SM di Samaria dikenal sari bunga opion (opium) yang tumbuh di daerah dataran tinggi. Memasuki abad XVII opium (candu) menjadi masalah nasional bahkan di abad XIX terjadi perang candu. Tahun 1806 FRriedrich Wilhelim Sertuner (dokter dari Westphalia) memodifikasi candu yang dicampur amoniak dikenal sebagai morphin. Tahun 1856 morphin digunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang. Tahun 1874 Alder Wright (ahli kimia dari London) merebus morphin dengan asam anhidrat. Namun tahun 1898 pabrik obat “Bayer” memproduksi obat dengan nama heroin sebagai alat penghilangn sakit. Dan d akhir tahun 70an diberi campuran khusu agar candu tersebut didapat dalam bentuk obat-obatan.

2.2. Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.”narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan mereka terkena Narkoba :

1. Faktor Individu
• Ingin tahu rasanya kemudian mencoba
• Ingin diterima atau masuk kelompok tertentu
• Kurangnya pemahaman tentang bahayanya Narkoba
• Ingin menunjukkan kebebasan atau kedewasaan atau ikut mode
• Ingin memperoleh kenikmatan dari efek obat
• Ingin menghilangkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan
• Ingin mendapatkan perhatian orang tua
• Kurangnya pemahaman dah penghayatan nilai-nilai agama
2. Faktor Lingkungan
• Tekanan kelompok sebaya (per pressure)
• Hubungan orang tua yang tidak dekat
• Tinggal di lingkungan pengguna narkoba
• Bersekolah di lingkungan rawan penyalah gunaan narkoba bergaul dengan pemakai dan pengedar
• Kurangnya kontrol sosial masyarakat terhadap penyalahgunaan Narkoba
• Gaya hidup yang dianggap ngetrend (bila menggunakan Narkoba)
• Kemudian fasilitas yang tersedia membuka peluang untuk melakukan transaksi

3. Faktor Zat
• Adanya kemudahan atau ketersediaan narkoba dimana-mana
• Zat yang digunakan menimbulkan ketegantungan bagi si pemakai, membuat seseorang kehilangan kontrol sehingga terus menerus berfikir dan berusaha untuk selalu menggunakan Narkoba.

3.2. Penyebaran Narkoba
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga.
Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba. Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba
Gejala orang yang menjadi pemakai narkoba dan mulai menjadi pecandu :
1. Perubahan perangai atau perilaku sehari-hari. Seperti biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas. Tapi bisa juga yang terjadi sebaliknya. Jika ia semula pendiam, tiba-tiba berubah menjadi lebih periang dan mudah tertawa.
2. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak mempedulikan kebersihan atau penampilan diri Tapi kadang-kadang bisa berubah menjadi rajin sekali, bahkan seperti tidak kenal lelah.Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk alasan yang tidak jelas, karena ia membutuhkan uang tersebut untuk membeli narkoba.
3. Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.
4. Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala “putus zat”.
5. Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat.
6. Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang.
7. Takut air, jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka jadi malas mandi.
8. Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya.
9. Bola mata mengecil
10. Hidung dan mata berair

3.3. Jenis-Jenis Narkoba
Jenis-jenis Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.
Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).

OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
• Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
• Menimbulkan semangat
• Merasa waktu berjalan lambat.
• Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
• Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
• Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

MORFIN
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
• Menimbulkan euforia.
• Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
• Kebingungan (konfusi).
• Berkeringat.
• Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
• Gelisah dan perubahan suasana hati.
• Mulut kering dan warna muka berubah.

HEROIN atau PUTAW
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
• Denyut nadi melambat.
• Tekanan darah menurun.
• Otot-otot menjadi lemas/relaks.
• Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
• Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
• Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
• Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
• Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
• Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat

GANJA atau KANABIS
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
• Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
• Mulut dan tenggorokan kering.
• Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
• Sulit mengingat sesuatu kejadian.
• Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
• Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
• Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
• Gangguan kebiasaan tidur.
• Sensitif dan gelisah.
• Berkeringat.
• Berfantasi.
• Selera makan bertambah.

LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
• Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
• Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
• Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
• Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
• Diafragma mata melebar dan demam.
• Disorientasi.
• Depresi.
• Pusing
• Panik dan rasa takut berlebihan.
• Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
• Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

KOKAIN
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
• Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
• Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
• Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
• Timbul masalah kulit.
• Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
• Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
• Merokok kokain merusak paru (emfisema).
• Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
• Paranoid.
• Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
• Gangguan penglihatan (snow light).
• Kebingungan (konfusi).
• Bicara seperti menelan (slurred speech).

AMFETAMIN
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

• Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
• Suhu badan naik/demam.
• Tidak bisa tidur.
• Merasa sangat bergembira (euforia).
• Menimbulkan hasutan (agitasi).
• Banyak bicara (talkativeness).
• Menjadi lebih berani/agresif.
• Kehilangan nafsu makan.
• Mulut kering dan merasa haus.
• Berkeringat.
• Tekanan darah meningkat.
• Mual dan merasa sakit.
• Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
• Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
• Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
• Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
• Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.
• Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
• Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
• Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
• Nampak bahagia dan santai.
• Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
• Jalan sempoyongan.
• Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
• Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
• Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
• Merasa senang dan banyak tertawa.
• Menimbulkan kebingungan.
• Tidak mampu berjalan.

INHALANSIA atau SOLVEN
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
• Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
• Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
• Bernafas menjadi lambat dan sulit.
• Tidak mampu membuat keputusan.
• Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
• Mual, batuk dan bersin-bersin.
• Kehilangan nafsu makan.
• Halusinasi.
• Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
• Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
• Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
• Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.

Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
2. Alusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja. Jenis Narkoba menurut efeknya.
3. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

3.4. Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika. Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar secara berlebihan beresiko sebagai berikut :
1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai.
2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat.
3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol.
4. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

3.5. Komunikasi Dalam Keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembnagan anak. Sedang lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekita memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak (Kartini Kartono, 1992:57)
Hal ini disebabkan karena keluargalah merupakan lingkungan pertama yang berhubungan dengan kegiatan individu sejak lahir sampai dewasa. Dalam rentang kehidupan individu, keluarga mempunyai peranan penting terhadap seluruh aspek kepribadiannya (Praktikto, 1982:40)
Komunikasi yang terjadi antara anggota yang satu dengan yang lain berbeda, tergantung pada kepekaan tiap-tiap keluarga dan hubungan diantara anggota keluarga tersebut. Kualitas komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan hubungan interpersonal yang positif diantara anggota keluarga. Dengan kata lain, komunikasi dalam keluarga akan berjalan baik apabila didukung oleh hubungan baik diantara anggota keluarga tersebut. Komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau satu kelompok lain. Proses pengalihan informasi tersebut selalu mengandung pengaruh tertentu. Proses pengaruh tersebut merupakan suatu proses yang bersifat psikologis yang pada gilirannya membentuk proses sosial.
Pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara seseorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusi berhubung prosesnya yang dialogis (Liliweri, 1997:50)
Untuk mengubah sebuah perilaku komunikasi yang terjadi haruslah bersifat terbuka dari dua arah. Masing-masing pihak haruslah ada keterbukaan antara satu dengan yang lain sehingga terjadi saling pengertian diantara keduanya.
Menurut Praktiko (1982:45) menyatakan bahwa keterbukaan dalam sebuah proses komunikasi antara anak dan orang tua merupakan hal terpenting untuk menciptakan salaing pengertian diantara keduanya.
Tingkat keterbukaan dalam sebuah proses komunikasi tergantung dari seberapa dekat orang tua terhadap anak sehingga anak merasa aman ketika ia mencurahkan isi hatinya secara menyeluruh kepada orang tua seperti halnya dikatakan oleh Mark and Miller (1994:60) bahwa kedekatan (proximity) antara anak dan kedua orang tua merupakan hal yang mutlak untuk dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan pengukapan perasaan diri anak secara menyeluruh dalam sebuah proses komunikasi. hal ini menjadikan anak lebih dihargai dan merasa diperhatikan sehingga anak pun akan membuka diri terhadap apa yang dinasehatkan orang tua kepadanya.
Adapun Bochner dan Eisenberg, Galvin dan Brommel dalam Stewart dan Sylvia (1996:217) menyatakan diantara banyak teori yang digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan keluarga, dua variabel yang penting adalah kohesi (kepaduan) dan adaptasi. Kedua dimensi ini mempengaruhi dan dipengaruhi komunikasi.
Kohesi merujuk kepada seberapa dekat keterkaitan anggota-anggota keluarga. Pada suatu titik ekstrem ada keluarga-keluarga memiliki sedikit otonomi atau sedikit kesempatan untuk mencapai kebutuhan dan tujuan pribadi. Keluarga-keluarga demikian memiliki sedikit pembatas. Anggota-anggota keluaraga berbagai segala sesuatu. Tingkat emosional dan fisik mereka cenderung tinggi. Mereka punya sedikit privacy, karena setiap anggota mengetahui urusan anggota lainnya. Galvin dan Brommel dalam Stewart dan Sylvia (1996:217)
Dalam keluarga-keluarga yang tingkat kepaduannya sangat rendah, sebaliknya, anggota-anggota keluarga secara fisik dan emosional terpisah, tidak terlibat, jadi ada sedikit saja hubungan diantara mereka. Sedikit saja kegiatan yang mereka lakukan bersama: kegiatan keluarga menempati prioritas yang rendah, dan setiap anggota tampaknya punya jadwal kegiatan masing-masing. Ketika menulis tentang bagaimana teknologi modern mengikis kehidupan kontemper, seorang psikog melukiskan pola ini ketika menyinggung “Hubungan gelombang mikro” (Microwave relationship) dalam kehidupan keluarga pada saat rumah menjadi kurang berfungsi sebagai tempat berteduh keluarga (Gergen dalam Stewart dan Sylvia, 1996:217)
Suatu dimensi lainnya yang penting dalam komunikasi keluarga adalah adaptasi terhadap perubahan : Meskipun ahli-ahli teori terdahulu memandang keluarga sebagai suatu sistem yang tetap seimbang dan tetap, jelas bahwa sister-sister keluarga berubah. Terkadang secara tiba-tiba (Bochner dan Eisenberg dalam Stewart dan slyvia, 1996:218)
Ada keluarga-keluarga yang sulit menyesuaikan diri mereka dengan setiap perubahan yang terjadi. Keluarga-keluarga demikian dianggap kaku; mereka hidup dengan aturan-aturan yang tidak luwes Satir dan Stewart dan Sylvia (1996:218) menulis bahwa dalam suatu sistem yang tertutup aturan-aturan tidak manusiawi. Kebanyakan keluarga berada diantara kedua titik eksterm ini dan punya kemampuan beradaptasi yang bervariasi terhadap perubahan. Meskipun semua keluarga mengalami tekanan, cara keluarga menangani tekanan itulah yang menentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Wahono, Adji. 2008. Jenis Narkoba. (online), (http://www.google.co.id, diakses tanggal 27Agustus 2010).
Laksono, Agung. 2008.Sejarah Narkoba . (online), (http://www.google.co.id, diakses tanggal 28 Agustus 2010).
Abdul Wafiq,2009. Macam-Macam Narkoba . (online),
Rifki, Saputra. 2009. Dampak Narkoba. (Online) (http://www.google.co.id, diakses tanggal 28 Agustus 2010).

LAMPIRAN

Ganja AMFETAMIN

Kokain SEDATIF-HIPNOTIK

alkohol hashis

pil koplo mariyuana

opium sabu-sabu

Makalah Haji

Leave a comment

BAB I

PENDAHULUAN

  1. A. Latar Belakang Masalah

Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.

Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah syara’, haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka’bah dan Mas’a(tempat sa’i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf, mazbit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

  1. B. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang ibadah haji secara umum, terutama berkaitan dengan hal-hal yang umum dilakukan dalam melakukan ibadah haji.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. A. Ibadah Haji

Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa’i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara’ (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur’an dan sunnah rasul.

Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa’i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka’bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana hadis berikut yang artinya:

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud:

  • Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
  • Haji tamattu’, mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
  • Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa’i.
  1. B. Rukun Haji

Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji yang jika tidak dikerjakan hajinya tidak syah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :

  1. 1. Ihram,

Ihram, Yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk haji atau umrah di Miqat Makani. Amalan Umrah yang pertama adalah Ihram. Ihram adalah niat memasuki manasik (upacara ibadah haji) haji dan umrah atau mengerjakan keduanya dengan menggunakan pakaian ihram, serta meninggalkan beberapa larangan yang biasanya dihalalkan.

  1. a. Pakaian Ihram

Untuk pria

Bagi laki-laki terdiri atas 2 lembar kain yang tidak dijahit, yang satu lembar disarungkan untuk menutupi aurat antara pusat hingga lutut, yang satu lembar lagi diselendangkan untuk menutupi tubuh bagian atas. Kedua lembar kain disunatkan berwarna putih, dan tidak boleh berwarna merah atau kuning.

Untuk wanita

Mengenakan pakaian yang biasa, yakni pakaian yang menutupi aurat.

  1. b. Tempat-tempat Ihram
  • Zul Hulaifah
  • Juhfah
  • Yalamlam
  • Qarnul Manjil
  • Zatu Irqin
  • Makkah
  1. 2. Wukuf

Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, zikir dan berdo’a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Setelah shalat subuh tanggal 9 Zulhijjah, jemaah haji berangkat dari Mina ke Arafah sambil menyerukan Talbiyah, dan singgah dahulu di Namirah.

Para jemaah sampai di Padang Arafah tepat pada waktu Zuhur dan ashar dengan jama’ taq’dim dan qasar dengan satu kali azan dan dua ikamah. Selesai shalat, imam kemudian menyampaikan khutbah dari atas mimbar.

Selama wukuf di Arafah, para jemaah haji menghabiskan/mengisi waktunya untuk memahasucikan Allah dengan meneriakan talbiyah, berzikir dan berdoa sebagai berikut:

Labbaika Allahumma labbaik (a), labbaika la syarika laka labbaik (a). Innal hamda wannimata lak (a), wal mulka laka la syarika lak (a).

  1. 3. Tawaf Ifadah

Tawaf Ifadah, Yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah

  1. 4. Sa’i,

Sa’i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah. Adapun praktik pelaksanaan ibadah sa’i adalah sebagai berikut:

  • Dilakukan sesudah tawaf
  • Berlari-lari kecil atau berjalan cepat dari bukit Safa menuju bukit Marwah
  • Dikerjakan sebanyak tujuh kali putaran: dari Safa ke Marwah satu putaran, dan dari Marwah Sa’I hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mengerjakan haji atau umrah saja.
  1. 5. Tahallul

Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut sesudah selesai melaksanakan Sa’i. Setelah melontar Jumrah ‘Aqabah, jamaah kemudian bertahallul (keluar dari keadaan ihram), yakni dengan cara mencukur atau memotong rambut kepala paling sedikit tiga helai rambut. Laki-laki disunnahkan mencukur habis rambutnya, wanita mencukur ujung rambut sepanjang jari, dan untuk orang-orang yang berkepala botak dapat bertahallul secara simbolis saja. Setelah melaksanakan tahallul, perkara yang sebelumnya dilarang sekarang dihalalkan kembali, kecuali menggauli istri sebelum melakukan tawaf ifadah.

  1. 6. Tertib

Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutannya serta tidak ada yang tertinggal.

  1. C. Wajib Haji

Wajib Haji Adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah;

  1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram
  2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina). Di Mudzalifah para jemaah haji menunaikan shalat magrib dijamak dengan shalat isya dengan satu kali azan dan dua iqamah. Kemudian, mereka bermalam lagi
  3. Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar. Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.
  4. Mabit di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). Hukumnya adalah sunnah.
  5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
  6. Tawaf Wada’, Yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
  7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram
  1. D. Pelaksanaan Ibadah Haji
    1. 1. BERIHRAM

Pakailah pakaian ihram pada hari ke-8 (delapan) bulan Dzulhijjah di Mekkah dengan berdiri menghadap qiblat seraya mengucapkan, “Labbaikallahumma hajjatan (Aku penuhi panggilan-Mu “Ya Allah” dengan mengerjakan haji).”

  1. 2. MABIT DI MINA

Berangkatlah menuju Mina setelah matahari terbit dan laksanakanlah shalat fardhu 5 (lima) waktu secara qashar (diringkas), yaitu melakukan shalat Zhuhur, Ashar dan Isya dengan dua rakaat di setiap waktunya, dan bermalamlah di Mina sehingga dapat melaksanakan shalat Shubuh di sana.

  1. 3. WUKUF DI ARAFAH

Berangkatlah menuju Arafah pada hari ke-9 (kesembilan) setelah matahari terbit, sambil melakukan talbiyah dan takbir, dan dirikanlah shalat Zhuhur dan Ashar secara qashar dan jam’u taqdim (mengumpulkan dua waktu shalat tersebut di waktu shalat yang lebih awal (dzhuhur), pent.) dengan satu azan dan dua iqamat tanpa ada shalat sunnahnya. Dan pastikan bahwa anda benar-benar berada di dalam batas wilayah Arafah karena wukuf di Arafah merupakan rukun penting dalam pelaksanaan haji, barangsiapa meninggalkannya maka hajinya menjadi tidak sah.

Berdiri menghadap qiblat sambil mengangkat kedua belah tangan untuk berdoa hanya kepada Allah semata, dan dilarang untuk berdoa kepada selain-Nya. Seraya melakukan talbiyah dan ucapan :

  1. 4. MABIT DI MUZDALIFAH

Bertolaklah secara tenang dari Arafah setelah matahari terbenam menuju Muzdalifah, dan shalatlah Maghrib dan Isya secara qashar dan jam’u ta`khir (mengumpulkan dua waktu shalat tersebut di waktu shalat yang lebih akhir (Isya), pent.) dengan satu azan dan dua iqamat tanpa ada shalat sunnahnya. Bermalamlah (mabit) di Muzdalifah sebagai kewajiban haji hingga anda melaksanakan shalat Fajar. Selanjutnya berzikir di Masy’aril Haram dengan menghadap qiblat sambil mengangkat kedua belah tangan anda untuk berdoa, bertahmid, bertahlil mentauhidkan Allah dan (tempat mana saja di) Muzdalifah semuanya adalah Masy’aril Haram. Diperkenankan bagi orang yang lemah (seperti wanita dan orang tua renta, pent) untuk meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam.

  1. 5. MELONTAR

Bertolaklah dari Muzdalifah sebelum matahari terbit menuju Mina pada hari ‘Iedul Adhha sambil mengucapkan talbiyah. Dan hendaklah anda kerjakan secara tenang. Lakukankanlah lontaran ke Jamrah Kubra (yaitu Jamrah terakhir yang paling dekat dari Mekkah, pent.) setelah terbit matahari, sekalipun sampai malam –jadikanlah posisi Mekkah (qiblat) di sebelah kiri anda dan posisi Mina di sebelah kanan anda- dengan 7 (tujuh) kerikil yang anda ambil sejak di Muzdaliah, seraya melakukan takbir pada setiap batu kerikil yang dilontarkan. Pastikan anda mengetahui bahwa kerikil tersebut telah jatuh ke dalam cawan tempat lontaran (al-marma). Seandainya lontarannya tidak ada yang meleset, maka hentikanlan bacaan talbiyah pasca pelaksanaan pelontaran berakhir.

Kenakanlah pakaian anda dan pakailah wangi-wangian , maka dihalalkan bagi anda segala (yang dilarang waktu berihram) kecuali bersetubuh.

  1. 6. SEMBELIH HEWAN QURBAN

Sembelih dan kulitilah hewan qurban di Mina atau di Mekkah pada hari-hari “Ied. Dari sembelihan tersebut, makanlah dan berilah makan orang-orang faqir. Diperkenankan untuk mewakilkannya. Maka anda dapat membayar harga hewan qurban kepada orang yang anda percayai untuk melaksanakannya, baik kepada personal-personal atau lembaga-lembaga tertentu yang dipercaya. Seandainya ia tidak berkemampuan untuk membayar harga hewan qurban, maka berpuasalah selama 3 (tiga) hari pada masa haji dan 7 (tujuh) hari jika ia telah kembali ke keluarganya. Dan bagi wanita berlaku hukumnya seperti pria. Dan ini hukumnya adalah wajib untuk haji tamattu’ dan qiran.

  1. 7. MENCUKUR

Cukurlah habis rambut anda seluruhnya atau potong pendeklah sekalian semuanya, dan mencukur habis lebih utama (afdhal) dari sekedar memendekkan. Sedangkan bagi wanita, dipotong rambutnya sedikit saja. Jangan merasa puas dengan apa yang dilakukan oleh banyak orang dengan memendekkan sebagian rambut kepalanya, bahkan seharusnya dipotong pendek seluruh bagiannya. Karena memotong pendek menempati posisi mencukur, sementara cukuran berlaku untuk seluruh rambut dibagian kepala.

  1. 8. TAWAF DAN SA’I

Bertolaklah menuju Mekkah, lalu bertawaflah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) putaran. Bersa’ilah antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 (tujuh) kali sebagaimana yang dijelaskan dimuka pada “Rangkaian Pelaksanaan Umrah”. Setelah melakukan tawaf dan sa’i, maka bagi anda dihalalkan istri anda setelah sebelumnya dilarang untuk “didekati”. Seandainya tidak memungkinkan bagi anda untuk melakukan tawaf dan sa’i pada hari ini, maka dapat dilakukan pada hari-hari Tasyriq (11-13 Dzulhijjah, pent). Jika belum bisa juga, maka di hari-hari Dzulhijjah.

Sunnah untuk melaksanakan rangkaian amal secara tertib di Hari ‘Ied, sebagai berikut :

  1. Melontar Jumrah Al-Aqabah (qubra), lalu
  2. Menyembelih hewan qurban, lalu
  3. Mencukur rambut, lalu
  4. Bertawaf Ifadhah, lalu
  5. Melakukan sa’i bagi haji tamattu’.
  1. 9. MABIT DI MINA DAN MELONTAR
    1. Kembalilah ke Mina pada hari-hari ‘Ied dan bermabitlah di sana sebagai wajib hukumnya.
    2. Melontar, waktunya setelah Zhuhur hingga terbenam matahari dan dapat diperpanjang hingga malam hari pada kondisi-kondisi yang darurat.
    3. Lakukanlah lontaran di 3 (tiga) Jamrah secara tertib, dimulai dari ash-Shughra (yang kecil), dengan 7 (tujuh) butir kerikil (yang dipungut dari Mina) di setiap Jamrah, seraya bertakbir di setiap batu yang dilontarkan. Serta berdirilah menghadap qiblat setelahnya sambil mengangkat kedua belah tangan untuk berdoa sebanyak-banyaknya kepada Allah semata.
    4. Kemudian lakukanlah lontaran Jamrah al-Wushtha persis seperti yang dilakukan di ash-Shugra dan berdirilah setelahnya untuk berdoa.
    5. Kemudian lakukanlah lontaran Jamrah al-Kubra dengan menjadikan posisi Mina di sebelah kanan anda dan Mekkah (qiblat) di sebelah  anda. Dan tidak berdiri untuk berdoa setelahnya.
    6. Lakukanlah lontaran ke 3 (tiga) Jamrah pada hari ketiga dari hari ‘Ied, persis seperti yang anda lakukan di hari ke-2 (dua)nya dari hari ‘Ied. Dan bertolaklah dari Mina sebelum terbenamnya matahari –jika situasi menuntut anda untuk menyegerakan- namun jika tidak maka wajib bagi anda untuk mabit di Mina dan melontar ke-3 Jamrah di hari ke-4. Yang demikian itu adalah lebih utama (afdhal).
    7. Diperbolehkan bagi orang yang beruzur syar’i (al-ma’dzur) untuk mengakhirkan lontaran di hari ke-2 (dua) dari hari ‘Ied ke hari ke-3 (tiga)nya. Dan dari hari ke-3 (tiga) ke hari ke-4 (empat)nya. Dan diperbolehkan pula untuk mewakilkan pelaksanaan lontaran bagi wanita yang lemah, orang yang sakit, orang-orang yang renta, juga anak-anak.

10. TAWAF WADA’

Hukumnya wajib kepada selain wanita yng haid dan nifas, dan menjadualkan acara perjalanan (as-safar) setelahnya. Maka wajib untuk menyembelih binatang bagi yang meninggalkannya, atau meninggalkan pelaksanaan lontar, atau tarkib mabit di Mina.

Tempat Istimewa dalam Ibadah Haji

  1. Makkah Al Mukaromah

Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka’bah, yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.

  1. Arafah

Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.

  1. Mina

Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.

  1. Muzdalifah

Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.

  1. Madinah

Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto keadaan dan kegiatan dalam masjid ini.

Tempat Bersejarah

  1. Jabal Nur dan Gua Hira

Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km di sebelah utara Masjidil Haram. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1-5.

  1. Jabal Tsur

Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.

  1. Jabal Rahmah

Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Peristiwa pentingnya adalah turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.

  1. Jabal Uhud

Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.

  1. Makam Baqi’

Baqi’ adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi’, letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah suci ini dengan makam yang ada di Indonesia, terutama dalam hal peletakan batu nisan lihat Hikmah Ziarah ke Makam Baqi’.

  1. Masjid Qiblatain

Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.

  1. E. Haji Mabrur

Ibadah haji termasuk ibadah yang paling utama dan ketaatan yang paling agung, ia adalah salah satu rukun Islam yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sehingga tidak sempurna agama seorang hamba kecuali dengannya. Sementara itu ibadah yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla tidak menjadi sempurna dan tidak dapat diterima, kecuali dengan dua perkara yaitu

(1)       Ikhlash karena Allah Azza wa Jalla dengan mengarahkan maksud ibadah hanya semata-mata kepada Allah dan kampung akhirat. Ibadah yang dilakukan tidak bermaksud untuk dipamerkan (riya’) dan digembar-gemborkan (sum’ah) dan tidak ada tendensi kepentingan duniawi.

(2)       Ittiba’un Nabiy (mengikuti Nabi) Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam berujar dan bersikap. Sedangkan upaya untuk ittiba’un Nabiy tidak mungkin terealisasi kecuali dengan mengetahui sunnah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karenanya menjadi wajib bagi siapa saja yang hendak melaksanakan ibadah kepada Allah untuk mempelajari petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenai tuntunannya, sehingga amalnya bersesuaian dengan sunnah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

  1. a. Indikator Saat Ibadah Haji

v  Motivasi atau niat Ibadah Haji, ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

v  Proses pelaksanaan sesuai dengan contoh ibadah Rasulullah saw. dimana syarat, rukun wajib (bahkan sunat) ibadah tersebut terpenuhi.

v  Biaya untuk ibadah tersebut diperoleh dengan cara yang halal.

v  Dampak dari ibadah haji positif bagi pelakunya, yaitu adanya perubahan kualitas perilaku ke arah yang lebih baik dan lebih terpuji.

  1. a. Indikator Setelah Ibadah Haji
    1. Patuh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, patuh melaksanakan sholat, konsekuen membayar zakat, sungguh-sungguh membangun keluarga sakinah mawaddah dan wa rahmah, selalu rukun dengan sesama umat manusia, sayang kepada sesama makhluk Allah SWT.
    2. Konsekuen meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT, terutama dosa-dosa besar, seperti syirik, riba, judi, zina, khamr, korupsi, membunuh orang, bunuh diri, bertengkar, menyakiti orang lain, khurafat, bid’ah dsb.
    3. Gemar melakukan ibadah wajib, sunat dan amal shalih lainnya serta berusaha meninggalkan perbuatan yang makruh dan tidak bermanfaat.
    4. Aktif berkiprah dalam memperjuangkan, menda’wahkan Islam dan istiqamah serta sungguh-sungguh dalam melaksanakan amar ma’ruf dengan cara yang ma’ruf, melaksanakan nahi munkar tidak dengan cara munkar.
    5. Memiliki sifat dan sikap terpuji seperti sabar, syukur, tawakkal, tasamuh, pemaaf, tawadlu dsb.
    6. Malu kepada Allah SWT utk melakukan perbuatan yang dilarang-Nya.
    7. Semangat dan sungguh-sungguh dalam menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu Islam.
    8. Bekerja keras dan tekun untuk memenuhi keperluan hidup dirinya, keluarganya dan dalam rangka membantu orang lain serta berusaha untuk tidak membebani dan menyulitkan orang lain.
    9. Cepat melakukan taubat apabila terlanjur melakukan kesalahan dan dosa, tidak membiasakan diri proaktif dengan perbuatan dosa, tidak mempertontonkan dosa dan tidak betah dalam setiap aktivitas berdosa.

10.  Sungguh-sungguh memanfaatkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk menolong orang lain dan menegakkan “Izzul Islam wal Muslimin”.

BAB III

PENUTUP

  1. A. Kesimpulan

Haji adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah).

Haji adalah salah satu rukun islam, haji adalah ibadah yang tergabung padanya antara amalan badan dan pengorbanan harta, dan haji adalah salah satu ibadah yang paling agung, yang memiliki kandungan makna, dan hikmah yang sangat luas lagi mendalam.

  1. B. Saran

Bagi umat islam yang hendak melaksanakan ibadah haji, sebaiknya mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental atau spiritual sebab ibadah haji merupakan ibadah yang sangat menguras tenaga disamping mental dan bathin.